Minggu, 22 Januari 2012

surat, sajak & bulan

Deni setengah berlari menyusuri koridor sekolahnya yang panjang. Hari masih pagi, sekolah masih sepi, hanya ada segelintir siswa saja yang terlihat sedang piket. Semoga dikelas masih kosong, batin Deni berharap. Pak Bakri, penjaga sekolah Deni, sudah mulai mengumpulkan dedaunan kering yang berserakan dengan sapunya. 

Deni memang sengaja berangkat lebih pagi, semenjak ia menemukan secarik kertas dengan sebait dua bait kalimat di laci bangkunya. Ia lantas penasaran setelah tahu ternyata surat itu ditujukan untuknya. Apalagi pengirimnya hanya mencantumkan pemuja rahasia sebagai inisialnya. 


Sabtu, 21 Januari 2012

mahasiswa versus aktivis

Nokia 2700 ku berbunyi pelan diiringi dengan getar lembutnya. Segera kurogoh handphone itu dari saku celanaku. Sebuah amplop berwarna kuning tertera dilayarnya yang panjang. Ada pesan dari “Bayu Ekonomi 2009”. Spontan kupejamkan mata sambil menghela nafas panjang.


Bosan aku.


Biarlah aku tebak apa isi dari Short Message Sistem itu. Pasti undangan rapat koordinasi panitia Kemah Fakultas. Aku yakin sekali karena sekarang hari Rabu. Sesuai dengan kesepakatan rapat awal panitia, akan dilaksanakan rapat rutin tiap coordinator seluruh seksi. Jadwalnya setiap Rabu dan Sabtu sampai menjelang kegiatan berlangsung. Namun belakangan aku menyesal mengapa tidak kutawarkan seminggu sekali saja jadwal rapat koordinasinya.