Alhamdulillah, akhirnya kutemukan juga
emm, cukup jauh dari tempat kemarin...
baiknya aku duduk saja
haha, nikmat sekali rasanya kakiku ini
setelah kuluruskan lepas
aku nggak mau ingat sudah berapa jauh
berjalan
di sini dekat pasar, pasar loak
menjelang malam begini, suasananya
seperti di pemakaman
gelap, jarang ada lampu
untung saja kendaraan banyak lewat
kalau siang ramai tidak ya?
mungkin ramai, lihat saja besok
aduh, aku lapar
coba, mana buntelan nasiku tadi?
aku ingat siang tadi diberi sebungkus
nasi
ibu paruh baya itu cantik sekali
aku ingin seperti dia, bisa tidak
ya....??
dia penjual nasi campur, aku diberinya
satu bungkus
padahal aku hanya memunguti
plastik-plastik bekas di sekitar tempatnya berjualan
Alhamdulillah, Allah menurunkan
rezeki-Nya buatku
ini dia,
ahhh.... kelihatannya sedap
sekali
biarlah kumakan sesuap dua suap saja
untuk malam ini
sisanya buat esok,
Bismillah..... Alhamdulillah
semoga esok jadi lebih baik
***
baru saja selesai aku pinggirkan
daun-daun kering ini
kain-kain juga telah aku atur
juga buntelan nasiku
malam ini aku tidur dekat pohon
pepohonan berdaun kering yang berderet
di sepanjang jalan pertokoan ini
tidurku berselimut langit berbintang
syukurlah, berarti tidak akan turun
hujan seperti kemarin
jalanan mulai sepi
aku tahu, esok shubuh aku harus segera
pergi dari sini
kalau tidak, pemilik teras toko ini
pasti akan berubah menjadi burung beo
aku lelah,
semoga jadi malam terpanjang malam ini
walau bulan hanya separuh bulat
aku ingin meneruskan mimpiku kemarin
malam
selintas aku teringat wajah Pak Sutris
dengan mimik kuyunya itu
semoga aku besok bisa bertemu dengan
mimik muka bahagianya
semoga agar dinaikkan upah per biji
plastik-plastik yang aku kumpulkan sepanjang hari esok
Malang, 16/12/2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar